GOOD DAY OR BAD DAY



GOOD DAY OR BAD DAY?
Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu
jalan yang harus kautempuh;
Aku hendak memberi nasihat,
mata-Ku tertuju kepadamu. Mazmur 32:8

Masih ingatkah Anda, hari yang bagaimanakah di sebut hari yang tidak menyenangkan?  Bagi beberapa orang, hari yang tidak menyenangkan atau bad day adalah waktu di mana ban mobil/motor bocor pada saat pergi ke tempat kerja.  Bagi sebagian orang adalah waktu di mana atasan menegur dengan keras atas kegagalan kecil pekerjaan.  Bagi sejumlah siswa adalah hari ketika mendapat nilai jelek atau tidak naik kelas.
Semua orang dapat melalui bad day, tetapi tidak semua orang bisa mengambil hikmah dari peristiwa yang tidak menyenangkan ini.  Ada orang yang justru menyalahkan orang lain atas tindakan yang salah yang diambilnya. 
Saya pernah mendengar seorang pemabuk yang menyalahkan bossnya karena menegurnya sering terlambat masuk kerja.  Ada juga orang yang tidak bisa kendalikan emosi dan ngamuk besar lantaran konflik dengan orang lain.  Ia menyebut bukan salahnya apabila emosinya meledak.  Seolah-olah tanggung jawab atas emosinya ada pada orang yang bersalah padanya.
Pemazmur Daud mengalami bad day di suatu waktu.  Ia merasa tidak tenang hatinya karena berdosa di hadapan Tuhan.  Hari buruknya berubah menjadi hari baik ketika Daud mengaku pemberontakkannya pada Tuhan dan meminta pengampunan dosa.  Hanya pada saat seseorang siap bertanggung jawab atas perbuatan, emosi dan sikapnyalah, ia mulai dipulihkan.
Ketika Daud menuliskan kelegaan, sukacita dan rasa tenangnya, ia menyadari keberadaan Tuhan yang siap menuntun dan memperhatikan langkah-langkah hidupnya.  Tuhan menberikan pengajaran terbaik bagi  orang percaya di setiap langkah harinya.  Ia mau memperhatikan dan memberikan nasihat bagi anak-anak-Nya.
Ketika kita memulai hari, langkah apakah yang hendak kita tempuh?  Langkah terburu-buru?  Pemikiran serba sibuk mengenai kegiatan dari pagi hingga malam?  Ataukah kita memulai hari dengan doa dan merenungkan Firman Tuhan?  Adakah kita berdoa memohon pimpinan Tuhan agar dibuatnya berhasil setiap kegiatan sepanjang hari dan boleh memuliakan nama-Nya?
Hari yang menyenangkan (good day) maupun hari yang tidak menyenangkan (bad day) dapat terjadi pada setiap orang.  Sekarang tinggal bagaimana kita menyikapi hari yang terjadi bersama Tuhan.  Hidup ini bak belajar.  Setiap peristiwa hidup adalah materi pelajaran yang diberikan, dan Tuhan adalah Pengajarnya.  Jikalau kita dengan rendah hati bertanya pada-Nya: 'Tuhan tunjukkan apa kehendak-Mu atas hari ini?  Apa yang Engkau ingin aku pelajari melalui peristiwa hari ini?', maka dengan senang hati Tuhan akan membentuk hidup kita.  Selamat belajar hidup!


Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Post a Comment

Previous Post Next Post