BAGAIMANA MENJALANI 2011





BAGAIMANA MENJALANI 2011 �??
Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya. I Samuel 30:6b

Bagaiamanakah persiapan Anda memasuki 2011?  Apakah Anda memiliki kiat tertentu agar dapat membuat hidup lebih baik?  Apakah Anda membutuhkan motivasi sejati dari Firman-Nya? 
Tak asing bagi sebagian besar kita bahwa hingga sekarang Indonesia bak dihajar musibah.  Mulai dari gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, panas terik, cuaca tidak menentu, kebakaran, listrik kritis, air bersih kurang hingga banjir, banjir dan banjir.  Di sana kita melihat harga-harga yang terus melambung, BBM yang kian langka, demo di mana-mana, cari uang tidak semudah dulu, hidup semakin sulit dan penuh tantangan.
Di tempat lain kita mendengar banyak artis kawin-cerai, banyak ibu dan anak bunuh diri lantaran tidak sanggup menghadapi sulitnya hidup.  Belum lagi makin banyak kaum muda yang terlibat narkoba, kekerasan dalam rumah tangga hingga keadaan keluarga yang tidak bahagia.
Belajar dari Daud, setidaknya ada dua hal yang dapat dipetik untuk menghadapi kesulitan demi kesulitan hidup manusia.  Pertama adalah setiap orang dapat tertimpa masalah, yang penting bukan bagaimana menghindarinya tetapi bagaimana menghadapinya.
   Daud dan orang-orang yang mengikutnya mengalami kedukaan yang sangat besar karena istri, anak, orang tua bahkan seluruh hartanya dirampas pasukan Amalek.  Pengikut Daud sangat marah dan hancur hatinya, mereka menyalahkan Daud sebagai pemimpin dan hendak membunuhnya.
Banyak anak muda menyalahkan orang tuanya karena tidak memperhatikannya, tidak kaya, tidak sebaik orang tua temannya.  Banyak suami selingkuh dan menyalahkan istri sebagai penyebab kurang memperhatikannya.  Banyak istri mengeluh suaminya yang kurang perhatian dan membuat pernikahan mereka tidak bahagia.  Banyak.. banyak..banyak.. kesalahan adalah karena orang lain dan karena situasi.
Bukankah kecenderungan manusia berdosa adalah menyalahkan orang lain ketika mengalami kesulitan?  Adam menyalahkan Hawa karena dosanya, Hawa menyalahkan ular karena dosanya.
Gelas yang airnya setengah dapat dipandang sebagai: 'Puji Tuhan!  Untung, masih ada setengah gelas!'atau 'Celaka, airnya tinggal setengah'Ada kalanya kita tidak dapat memilih keadaan, kita tidak dapat memilih berkat, kita tidak dapat mengubah orang lain, namun kita dapat selalu memilih sikap atas semua hal yang terjadi pada diri kita.  
Kedua adalah setiap orang dapat kembali bangkit dari keterpurukan, yang penting bukan bagaimana percaya pada diri sendiri tetapi seberapa jauh hati kita melekat kepada Kristus.  Percaya diri adalah baik, namun bila berhenti sampai disitu kita telah jatuh kepada paham humanis yang mengatakan manusia bisa sempurna dengan dirinya sendiri tanpa Allah. 
Ketika Daud terjepit dan dijarah semua miliknya, ia menangis, sedih dan perasaannya hancur, namun ia tidak berhenti di sana. Menyadari bahwa pemulihan, kekuatan dan semangat untuk bangkit menghadapi masalah adalah pada Tuhan, maka ia bangkit dari keterpurukan.
Banyak orang memulai usahanya dengan doa dan cucuran air mata, namun ketika usahanya berhasil ia menyisihkan waktunya untuk pelacuran dan mengabaikan Sang Pemberi berkat.  Banyak anak muda mencari jodoh dengan sungguh-sungguh berharap kepada-Nya, namun ketika pacaran sudah tidak pernah kelihatan di gereja. 
Apakah yang terjadi di tahun 2011?  Meskipun banyak paranormal mengatakan akan terjadi begini dan begitu, namun mereka tidak pernah pasti tahu akan masa depan.  Masa depan dan segala berkatnya ada di tangan Tuhan.  Marilah kita menyemangati hidup ini dengan bersandar pada Tuhan.  Hidup ini sulit, marilah kita tidak membuatnya jadi pesimis dan makin sulit.  Hidup ini sulit, tetapi bersama Tuhan jadi manis.  Marilah kita mulai dengan lebih rajin Saat Teduh dalam mendekatkan diri kepada-Nya.  Belajar lebih percaya Tuhan dan hidup di dalam Tuhan.  Amin.

Post a Comment

Previous Post Next Post