Latest News

Tuesday, February 5, 2013

Merokok dari Sudut Pandang Kristen

Pendahuluan
Rokok merupakan selinting tembakau yang dicampur cengkeh lau dikemas sedemikian rupa sehingga berbentuk silinder. Rokok mengandung 4000 bahan kimia, 200 diantaranya beracun dan 43 penyebab kanker. Racun utama pada rokok adalah nikotin, tar dan karbon monodioksida (CO). Nikotin adalah zat adiktif (menimbulkan kekambuhan) yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah, zat ini mampu memicu kanker paru - paru yang mematikan. Tar adalah sustansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru - paru. Sedangkan karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Efek racun rokok membuat penghisap rokok mengalami resiko lebih besar dibanding yang tidak menghisap rokok, yaitu: 14 kali mederita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan, 4 kali menderita kanker lambung, 2 kali menderita kanker kandung kemih/kelamin, 2 kali serangan jantung. Selain itu, rokok juga meningkatkan resiko kematian bagi penderita penyakit paru - paru dan gagal jantung, impotensi serta tekanan darah tinggi terutama pada wanita hamil.
Pandangan Kristen mengenai rokok
Di dalam Alkitab memang tidak ada penjelasan secara langsung mengenai merokok. Namun demikian kita bisa mempelajari tentang pandangan Kristen mengenai kebiasaan merokok yang sudah ada dari berabad - abad yang lalu ini.
1.   Alkitab melarang setiap orang Kristen untuk diperhamba oleh apapun(1 Korintus 6:12, �Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun�). Tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang ini manusia sudah diperbudak atau diperhamba oleh rokok. Merokok dapat menyebabkan kecanduan yang kuat sehingga membuat para perokok aktif sulit untuk mengurangi jumlah konsumsi rokok. Pada saat tidak punya uang pun para perokok masih mencari cara untuk mendapatkan rokok, baik dengan meminta pada rekan sesama perokok atau berhutang di toko - toko yang menjual rokok. Hal ini juga merupakan bukti ketergantungan manusia pada rokok. Selain itu, tubuh kita merupakan Bait Allah (1 Korintus 3:16, �Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?; dan 1 Korintus 6:19, �Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,  �  dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?�). Oleh sebab itu, sudah sepantasnya kita memberikan yang terbaik dari tubuh kita yaitu dengan cara menjaga kondisi tubuh supaya tetap sehat, karena tidak bisa dipungkiri ketika seseorang merokok maka kesehatan mereka akan menurun dan juga menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Kalau tidak percaya rokok tidak sehat, silakan baca sendiri apa yang ditulis di bungkus rokok.
2.  Allah menghendaki kita untuk senantiasa memuliakan Dia (1 Korintus 10:31, �Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah�). Apakah merokok mampu memuliakan Allah? Tentu saja tidak. Hal ini dikarenakan banyak orang yang mungkin akan terganggu dan tidak nyaman ketika berada di lingkungan perokok. Beberapa orang cenderung menghindari bergaul dengan perokok, hal ini dikarenakan perokok pasif juga memiliki resiko terserang penyakit yang berbahaya ketika mereka menghirup udara yang tercampur asap rokok. Roma 14:21, �Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu. Sesuai dengan ayat tersebut, jika dengan merokok kita dapat menjadi batu sandungan bagi orang lain, sudah seharusnya kita melepaskan kebiasaan merokok sehingga nama Tuhan tetap dipermuliakan atas hidup kita. 

Sebelum kita memutuskan untuk melakukan segala sesuatu, sudah seharusnya kita memikirkan efek yang mungkin ditimbulkan. Kalau sesuatu yang kita lakukan termasuk merokok tidak sesuai dengan kehendak Allah, tidak menyenangkan Allah dan bahkan tidak menjadi berkat lebih baik kita menahan diri dan tidak melakukan hal - hal yang justru akan merugikan diri kita secara pribadi ataupun orang banyak. Kita harus menjadi anak-anak Allah yang dewasa, hidup sesuai kebenaran firman dan mampu berpikir dengan bijaksana supaya kita mengerti apa saja hal-hal yang berguna bagi semua orang (1 Korintus 10:23, Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun). Jadi, apakah merokok itu dosa? Saya tidak menjawab dosa atau tidak, tapi yang pasti ketika kita melakukan hal - hal yang tidak sesuai dengan kehendak Allah dan menjadi batu sandungan bagi orang lain, maka kita sudah berdosa. GBU.

-Y.J-

No comments:

Post a Comment

Recent Post