Latest News

Saturday, December 29, 2012

First Kiss


Believe It or Not! My First Kiss is My Wedding Kiss

Sebelum membaca kesaksian ini, ada baiknya juga membaca Mengapa Harus Pacaran yang Kudus terlebih dahulu. Suatu saat nanti sangatlah besar kemungkinan peristiwa �First Kiss is My Wedding Kiss� akan masuk dalam daftar peristiwa langka dan diabadikan dalam daftar persitiwa aneh Ripleys �Believe It or Not�. Mengapa ? Karena perubahan budaya yang ada sehingga nilai sakral dari sebuah ciuman seorang pria terhadap pasangannya sudah �terjun bebas� alias hilang makna kemuliaan di dalamnya. Ups�.apa mungkin ada Kemuliaan di dalam sebuah ciuman pertama seorang pria kepada pasangannya ? Gak percaya�? Yuk�kita ikuti bagaimana perjalanan kasih sepasang muda mudi yang bernama Ronald dan Astri (jemaat Abbalove Depok)


2008 � Waktu �jadi�-an

Ronald:

Perjuanganku merebut hatinya dimulai dari 2005 dan aku selalu bertepuk sebelah tangan hingga hari itu, 14 November 2008, kami memutuskan untuk tidak berkomunikasi selama 40 hari dan berdoa sebelum memutuskan keseriusan hubungan kami. Aku tidak ingin main-main dengan keputusanku. Karena keputusanku hari itu akan menyangkut masa depan dari wanita yang kucintai. Aku tidak bermaksud mencari pacar, melainkan mencari seorang istri. Berpacaran bagiku berarti mempersiapkan pernikahan bersama.

Astri:

Aku masih ingat, 40 hari sebelumnya, Ronald memintaku supaya aku benar-benar mempertimbangkan dan berdoa selama 40 hari tanpa komunikasi dengannya sebelum aku menolaknya lagi. Baiklah, pikirku saat itu. Kami tidak berkomunikasi dan kami berdoa. Dalam waktu-waktu itu, aku berdoa dan share tentang hal ini ke beberapa orang yang kupercayai dapat memberikan masukan-masukan dan nasehat yang bijaksana.

Ronald: 

Malam itu kujemput dia dan kami memesan tempat di sebuah rumah makan daerah Margonda, Depok. Seperti seorang sales, aku mempresentasikan isi dari buku catatanku, hasil doaku, berisi rencana kehidupanku bertahun-tahun ke depan. Kutunjukkan padanya bahwa aku memiliki keyakinan yang pasti akan masa depanku. Kapan aku hendak menikah, pekerjaan apa yang aku inginkan dan di mana aku ingin tinggal. Visi hidupku dan rencana untuk masa depan anak-anakku.

Astri: 

Setelah itu, kami bertemu. Ia tidak membawa bunga atau coklat untukku saat itu, mungkin karena dia pikir kali ini dia juga akan ditolak lagi. Ia hanya menyodorkan buku catatan berisi visinya selama 3 tahun ke depan bersamaku jika aku mau menerimanya. So sweet sekali. Lebih sweet dari pada bunga atau coklat.

Ronald:

Kondisi keuanganku saat itu tidaklah baik, namun aku percaya bahwa rencana yang jelas dan doa yang terarah akan membawaku ke dalam rencana Tuhan yang terbaik. Dalam bahasa sederhananya, aku menyatakan kepadanya, jadilah istriku dan hiduplah bersamaku, masa depanmu akan aman bersamaku. Jawaban yang tidak kusangka, ia menerimaku!

Astri:

Aku menerimanya dan ia terlihat sangat bahagia.

Ronald:

Malam itu kami berdua juga membuat kesepakatan pertama dalam hubungan kami. Tidak bersentuhan, dan berdoa bersama setiap malam. Komitmen ini kami ambil untuk menjaga agar hubungan kami dilandaskan kasih yang dari Tuhan, dan bukan dengan nafsu. Aku sadar, sebagai seorang pria, jangankan bergandengan tangan, menyentuh kulitnya pun membuatku bergetar dan ingin merasakan sentuhan lebih banyak lagi. Banyak anak muda jatuh dalam dosa percabulan karena batasan yang tidak disepakati. Aku ingin mengasihi Astri seperti seorang ayah yang menjaga anaknya. Menghormatinya sebagai seorang wanita yang kudus di hadapan Tuhan dan menjaganya dari ancaman hasratku sendiri sebagai seorang pria.

Astri:

Hari-hari selanjutnya, mungkin tak se�indah� seperti kisah kasih di sinetron-sinetron jaman sekarang. Tidak juga se�mesra� seperti adegan di film-film Bollywood. Ronald kerja di Cikarang, tinggal di Puri dan aku di Depok. Jadi, kami hanya bertemu seminggu sekali dengan perjuangannya naik motor dari Cikarang menuju Depok dan pulang ke Puri. Kami hanya bertemu beberapa jam dalam seminggu, kecuali ketika liburan, lebih panjang sedikitlah. Perjuangan yang berat buat Ronald. Bahkan, ketika kami sedang konflik pun, Ronald tetap datang. Aku sampai merasa aneh, lagi berantem kok ya masih mau ketemu diem-dieman. Tapi ya, kalaupun lagi adem ayem, kami juga ga ngapa-ngapain sih, karena kami sepakat untuk tidak melakukan sentuhan selama kami pacaran, termasuk gandengan tangan. Kuno ah, terlalu ekstrim, kata beberapa orang dan terasa lebay buat beberapa orang yang lain. Tapi buat kami, inilah keromantisan yang sesungguhnya. Romantis karena Ronald menjagaku dan memperlakukanku sebagai wanita yang terhormat. Ia benar-benar menepati janjinya pada ayahku akan menjaga anaknya. Menjaga dari apa? Menjaga dari tangan pria-pria termasuk tangannya sendiri. Ia berkomitmen akan mengendalikan dirinya dan menjalani hubungan sebelum menikah dengan dasar kasih, bukan nafsu. Dan komitmennya ini membuatku semakin mempercayainya dan mengasihinya. Aku merasa aman bersamanya.

Setahun berlalu dengan berbagai konflik yang melanda hubungan mereka, sekalipun mereka mengawali hubungan melalui doa dan menjaganya dengan komitmen menjaga kekudusan (termasuk tidak berciuman); tapi akhirnya mereka menyadari bahwa mereka MEMBUTUHKAN ORANG LAIN untuk menolong mereka bisa tetap berjalan dalam komitmen dan mimpi yang mereka bangun.


2009 � Waktu Pertolongan yang diharapkan

Ronald:

Mulai 2010 kami mengikuti kelas BPN dan setiap hari Jumat malam aku berangkat ke Depok dari Cikarang untuk mengikuti kelas BPN. Kami semakin bertumbuh dalam persiapan pernikahan kami. Kami mendapatkan nilai-nilai kekudusan, kesepakatan, keterbukaan, komunikasi dan kami mempraktekkannya dalam hubungan kami.



2011 � Waktu KemuliaanNYA Dinyatakan

Astri:

Hari itu datang juga. Persiapan teknis yang panjang selama dua tahun hanya untuk satu hari, hehe. Dari H-1, aku tidak bisa tidur semalaman. Setelah selesai dirias, aku menuju gedung tempat aku akan diberkati dalam pernikahan yang kudus. Acara pemberkatan pernikahan kami dimulai tepat waktu. Aku masuk ke ruangan di dampingi papaku. Sedangkan, Ronald menungguku di depan altar. Saat berjalan ke arah altar, aku seakan tidak percaya akan menikah dengan sahabatku sendiri. Sahabat yang mungkin ketika pertama kali bertemu tidak sedikit pun terbersit dalam benakku akan menjadi suamiku.

Ronald:

Begitu memasuki ruangan, dadaku sesak dan nafasku tercekat. Baru pertama kali aku merasakan sensasi seperti ini. Rasa haru mulai terasa dan Aku terus melangkah, tanpa mengkhawatirkan apa saja yang akan terjadi nanti. Aku melangkah ke depan dan berdiri menanti pasangan hidupku, Astri, yang masuk diantar oleh ayahnya, tanda penyerahan anaknya yang terkasih kepada calon suaminya untuk resmi dinikahkan oleh Gereja.

Astri:

Aku berjalan mantap, semantap jawaban �YA� ku ketika gembala nikah menanyakan kesediaanku menjadi isteri Ronald. Kami mengucapkan janji pernikahan kami di hadapan Allah, keluarga kami dan para jemaat untuk saling setia dan menerima satu sama lain dalam kondisi apapun sampai selamanya.

Ronald:

Setelah janji pernikahan selesai kami ucapkan, dilanjutkan dengan pemakaian cincin dan doa berkat dari gembala pernikahan. Di momen ini aku sudah tak kuasa menahan air mataku. Selama didoakan air mataku mengalir deras tanpa dapat kumengerti kenapa. Aku percaya urapan Tuhan turun atasku untuk bisa menjadi suami yang berkenan di hati Tuhan. Setelah doa selesai, kami lanjutkan dengan perjamuan kudus sebelum wedding kiss.

Ronald dan Astri:

Wedding kiss kami merupakan ciuman kami yang pertama sejak kami bertemu. Kami bahkan menulis di souvenir pernikahan kami, my first kiss is my wedding kiss. Statement ini bukanlah sekedar kata mutiara bagi kami, tapi sebuah visi. Sebuah visi yang kami persembahkan untuk kemuliaan Tuhan, untuk menunjukkan pada semua orang bahwa kekudusanmu berharga di mata Tuhan dan itu mungkin untuk dilakukan. Kami punya mimpi bahwa anak kami nanti, baik itu pria maupun wanita, akan menghargai kekudusan dan menjaga first kiss dengan pasangannya hingga hari pernikahan, dan mereka memiliki teladan yang pertama, yaitu orangtuanya.

Allah sungguh menyatakan kemuliaanNYA atas komitmen yang dituntaskan oleh Ronald dan Astri dengan �First Kiss� yang mereka nyatakan dalam Pernikahan Kudus. Kehidupan keluarga ini saat ini menerima begitu berlimpah-limpah anugerah Tuhan juga atas Ethan, anak yang dikaruniakan oleh Tuhan.

�Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.� 2 Taw 16:9a (Ronald & Astri jemaat Abbalove Depok)
Sumber

Persepuluhan untuk Tuhan



Apa itu persepuluhan?

Persepuluhan adalah berkat yang harus kita kembalikan kepada Tuhan sebesar 10%. Persepuluhan pada mulanya diajarkan kepada bangsa Israel, namun pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas bagaimana sejarah persepuluhan dan perkembangannya. Namun kita dapat melihat JANJI Tuhan tentang persepuluhan ini. Maleakhi 3:10, Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Saya tidak akan bilang apakah persepuluhan itu wajib atau harus, karena pasti akan ada yang menyangkal dengan berkata bahwa itu hanyalah hukum taurat dan tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Namun yang saya tekankan di sini adalah bahwa ada JANJI Tuhan dibalik persepuluhan ini. Kasih karunia Tuhan tidak ada syarat, tetapi JANJI Tuhan bersyarat. Untuk mendapatkan JANJI Tuhan seperti yang ada di Maleakhi 3:10 tadi, kita harus terlebih dahulu setia dalam persepuluhan. Benar sekali hukum taurat bisa berakhir dengan adanya penggenapan oleh Tuhan Yesus, tapi saya yakin JANJI Tuhan tidak akan pernah berakhir dan dibatalkan, sekali Tuhan berjanji, Tuhan pasti akan menepatinya. Ya, JANJI Tuhan di sini adalah berkat berkelimpahan dari Tuhan. Mau? Setialah dalam memberikan persepuluhan.

Di gereja saya tidak ada dan tidak diajarkan persepuluhan, bagaimana dong?

Sayang sekali dewasa ini banyak sekali gereja yang tidak mengajarkan persepuluhan kepada jemaatnya. Persepuluhan dianggap sebagai suatu beban yang berat untuk jemaat. Gereja takut disangka �mata duitan� jika menyampaikan kebenaran tentang janji Tuhan tentang persepuluhan ini. Yang lebih parah lagi, persepuluhan ini dianggap bukan sesuatu yang diajarkan oleh kekristenan karena tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Persepuluhan dianggap sudah tidak diperlukan dan tidak ada lagi. Namun sekarang kita yang membaca ini tahu, bahwa ada janji dibalik persepuluhan, jadi tidak perlu diajarkan gereja dahulu untuk memberikan persepuluhan. Mulailah memberikan persepuluhan.

Kenapa harus persepuluhan?

Kita harus persepuluhan untuk mengembalikan berkat yang ada pada kita kepada Tuhan. Ingat, mengembalikan tidak sama dengan memberikan, karena bukankah semua berkat yang kita dapatkan adalah milik Tuhan? Melalui persepuluhan kita, gereja Tuhan dapat dibangun. Sebenarnya Tuhan sendiri tidak terlalu membutuhkan uang kita, yang Tuhan mau adalah bagaimana kerelaan kita untuk mengembalikan berkat yang sudah Tuhan berikan untuk memperluas pekerjaan Tuhan. Jangan ada yang memegahkan diri karena memberikan banyak persepuluhan, karena Tuhan tidak akan pernah kekurangan, tanpa persepuluhan kita pun gereja Tuhan tidak akan mati, namun Tuhan mau memberkati kita melalui persepuluhan yang kita berikan.

Prinsip persepuluhan

Prinsip persepuluhan adalah kita memberikan 10% kepada Tuhan agar Tuhan yang menjaga 90% yang kita punya. Jadi hanya dengan memberikan 10%, Tuhan dapat lebih memberkati kita lewat 90% yang kita terima. Tapi tetap jangan pernah hitung � hitungan dengan Tuhan, jangan karena kita sudah memberikan persepuluhan lalu kita menuntut untuk langsung diberkati.

Untuk siapa sih persepuluhan itu?

Untuk menjawab ini kita lihat dulu untuk siapa persembahan persepuluhan ini awalnya diperuntukan. Ulangan 26:12, Apabila dalam tahun yang ketiga, tahun persembahan persepuluhan, engkau sudah selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah engkau memberikannya kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim dan kepada janda, supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan menjadi kenyang. Orang Lewi adalah suku yang Tuhan khususkan untuk melayani Tuhan, dalam masa sekarang ini adalah gereja. Jadi persepuluhan ini dapat kita berikan kepada gereja, biarlah gereja yang mengelola persembahan persepuluhan ini untuk segala keperluan pelayanan. Karena anak yatim dan janda juga sebenarnya berhak menerimanya, gereja seharusnya juga menyalurkan persepuluhan ini kepada mereka, orang yang membutuhkan. Tetapi agar kita tidak terlalu repot, memberikan kepada gereja adalah yang paling baik, biarlah gereja yang mengelolanya.

Gereja saya sepertinya sudah sangat megah, kalau saya kasih ke gereja sepertinya tidak terlalu berguna, boleh tidak saya berikan kepada orang yang membutuhkan?

Seperti yang dikatakan sebelumnya, persepuluhan ini bukanlah hanya menjadi hak gereja, tetapi juga orang yang membutuhkan. Kita boleh saja menyalurkannya langsung kepada orang yang membutuhkan. Namun dalam hal ini kita harus meminta hikmat dari Tuhan terlebih dahulu, apakah orang yang akan kita bantu benar � benar membutuhkan atau tidak. Tetapi sekali lagi, agar tidak kerepotan sendiri, saya sarankan untuk memberikannya ke gereja saja, biarlah gereja yang mengelolanya.

Persepuluhan itu hitung � hitungannya bagaimana?

Dari namanya kita sudah tau kalau persepuluhan dihitung dari 10% berkat yang kita dapatkan. Apakah kita harus mengkhususkan persembahan persepuluhan ini atau persembahan ucapan syukur kita dapat dihitung sebagai persembahan persepuluhan? Sebaiknya memang kita mengkhususkan persembahan persepuluhan ini, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa persembahan ucapan syukur kita dihitung sebagai persembahan persepuluhan. Jadi pada akhirnya, minimal kita mengembalikan 10% kepada Tuhan dan bisa saja lebih jika kita memberikan persembahan ucapan syukur secara terpisah.

Saya sepertinya kurang mampu dan tidak bisa memberi persepuluhan, bagaimana?

Kita tidak mungkin tidak mampu dalam memberikan persembahan persepuluhan karena yang harus dikembalikan jumlahnya 10%, tidak semuanya. Saat Tuhan menentukn 10%, saya yakin  Tuhan tahu kalau kita semua mampu memberikannya, yang jadi masalah adalah mau atau tidaknya. Bahkan ada banyak kesaksian yang menyebutkan bahwa saat memberikan persepuluhan, dirinya selalu merasa cukup, namun pada saat tidak memberi persepuluhan, entah kenapa bisa kekurangan.

Gaji saya kecil, harus kasih persepuluhan juga?

Banyak orang yang merasa sulit untuk memberikan persepuluhan karena gajinya kecil, tetapi percayalah dengan gaji besar belum tentu seseorang akan lebih mudah memberikan persepuluhan, karena dengan gaji yang lebih besar tentu jumlah yang harus dikembalikan kepada Tuhan juga lebih besar. Sebagai contoh jika seseorang mempunyai pendapatan sebesar 10 juta, berarti yang harus dikembalikan kepada Tuhan adalah 1 juta, apakah akan mudah untuk memberikan uang 1 juta ini? Itu baru jika pendapatannya 10 juta, bagaimana jika pendapatannya 100 juta? Apakah akan mudah memberikan persepuluhan? Seberapapun besar berkat yang Tuhan percayakan kepada kita, tetaplah setia dalam persepuluhan dan buktikan sendiri bagaimana Tuhan mencurahkan berkat yang berkelimpahan. Setia dalam persepuluhan, sekecil apapun tidak menjadi masalah, yang terpenting adalah hati yang mau memberi.

Kalau tidak persepuluhan bagaimana? Dosa atau ga?

Pernahkah Anda merasa sering mengeluarkan uang untuk hal yang sebenarnya tidak perlu Anda keluarkan? Misalnya adalah mengeluarkan uang untuk kendaraan yang sering sekali mogok, untuk ban yang sering bocor, untuk atap rumah yang bocor, untuk barang yang rusak dan harus diganti, dan lainnya. Seperti dikatakan di awal, dengan memberikan persepuluhan, Tuhan yang akan menjaga 90% yang kita punya agar kita dapat gunakan semaksimal mungkin. Tuhan yang akan menjaga agar kita tidak mengeluarkan uang untuk hal � hal yang seharusnya tidak tidak perlu keluarkan jika Tuhan menjaga. Tuhan yang akan menjaga kesehatan kita sehingga kita tidak perlu membayar rumah sakit adalah salah satu contoh lain. Tetapi saya tidak bilang kalau kita setia dalam memberikan persepuluhan kita tidak akan mengalami hal sial sama sekali, namun percayalah dengan memberikan persepuluhan, Tuhan yang akan menjaga 90% yang kita miliki itu dan menjadikannya berkat untuk kita.

Saya masih sekolah dan diberikan uang jajan oleh orang tua saya, haruskah persepuluhan?

Setiap uang jajan yang kita punya dapat saja kita anggap sebagai berkat yang Tuhan berikan, sehingga kita juga dapat memberikan persepuluhan sejak dini. Dengan memberikan persepuluhan sejak dini, kita dapat mulai belajar agar di masa mendatang kita dapat dengan mudah untuk memberikan persepuluhan.

Kalau saya ga rela persepuluhan bagaimana?

Jika orang sudah tahu semua hal yang saya tuliskan di atas, termasuk janji yang sudah Tuhan berikan dan masih tidak rela untuk memberikan persepuluhan, maka saya sarankan tidak usah memberikan persepuluhan. Persepuluhan yang diberikan secara terpaksa hampir sama dengan tidak memberikan persepuluhan. Seperti yang saya tekankan di awal, Tuhan sebenarnya tidak melihat jumlah uang yang kita berikan, tetapi Tuhan melihat kerelaan kita dalam mengembalikan berkat yang Tuhan berikan. Oleh karena itu jika kita memberikan persepuluhan, berikanlah dengan kerelaan hati dan ucapan syukur.

Selamat memberikan persepuluhan dan mendapatkan berkat yang berkelimpahan. Jesus Bless Us.

-N.L.H-

Wednesday, December 26, 2012

Sejarah Konflik Timur Tengah 3


Palestina di Zaman Romawi
Zaman Roma-Byzantin (63 sM-638M)
Oleh : Dr. Jeff Hammond 
Selama hampir tujuh abad antara 63 sM dan 638 M, wilayah Palestina terjepit di antara dua kerajaan besar yaitu antara Kerajaan Farsi dan Kerajaan Roma/Byzantin. Menurut ahli sejarah Timur Tengah, Bernard Lewis, persaingan antara Farsi dan Roma-Bizantin, menjadi hal utama dalam percaturan politik di kawasan tersebut sampai kebangkitan Khilafah Islam, yang menghancurkan Kerajaan Farsi dan melemahkan Kerajaan Roma-Bizantin, sehingga mereka terpukul mundur dari Timur Tengah.

Roma Berkuasa
Pada tahun 63 sM, tentara Roma yang dipimpin oleh Jenderal Pompey telah memasuki dan menguasai wilayah Palestina, sehingga Kaisar Julius yang berkuasa dari Roma ke Palestina bahkan di Mesir. Kuasa   Kerajaan Roma telah meluas dan bertambah sehingga pada tahun 37 sM Herodes Agung diangkat menjadi raja jajahan Roma itu. Raja Herodes telah memerintah atas seluruh Palestina dari tahun 37 sM sampai tahun kelahiran Yesus, 4 sM.
Dalam pemerintahan Romawi, Yerusalem bertambah besar ke arah utara. Proyek pembangunannya termasuk Tembok Kedua, Bait Suci Herodes, Benteng Antonia dan Menara Daud. Juga didirikan istana-istana dan gedung umum seperti pasar, toko dan teater. Walaupun Tanah Palestina dikuasai oleh Kerajaan Roma, Bait Suci dibangun kembali lebih besar dan lebih megah daripada Bait Suci di zaman Salomo.
Setelah Israel mengalami masa perhambaan Asyur, Babel, Mesir, Media-Farsi dan Yunani, kini giliran Roma menjajah wilayah Israel-Palestina dan ternyata ini menjadi masa pahit bagi Israel yang tidak lama kemudian mengalami penghancuran dan penyingkiran ke berbagai bangsa lain.

Yesus dan Kerajaan Allah
Pada zaman Kerajaan Roma inilah Yesus lahir. Yesus telah hidup di wilayah Israel-Palestina dari tahun 4 sM sampai tahun 30 M. Dia lahir pada waktu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah sensus yaitu pendaftaran semua orang di seluruh dunia. Ini terjadi juga pada waktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Luk 2:1-2.
Mendahului pelayanan Yesus, Yohanes Pembaptis telah mulai memberitakan Kerajaan Allah pada tahun ke-15 Kaisar Tiberius. Pada waktu itu Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes Antipas menjadi raja wilayah Galilea, Luk 3:1. Pontius Pilatus yang kemudian memimpin pengadilan terhadap Yesus dan memerintahkan agar Dia disalibkan (Mark 15:1-15; Mat 27:2, 11-26; Luk 23:1-25; Yoh 18:28--19:31; Kis 3:13; 4:27; 13:28; 1Tim 6:13).
Sebelum Yesus disalibkan ada pemberontak-pemberontak Yahudi yang melawan pemerintahan Roma. Ada yang mengklaim diri �Mesias�. Jadi waktu Yesus disebut �Mesias� juga Dia hanya dianggap sebagai salah satu pemberontak seperti yang lain sebelumnya dan agar menjamin kedaulatannya, penguasa Romawi memutuskan untuk menghukum mati Yesus. Para imam, ahli Taurat, Farisi dan Saduki mengemukakan bahwa Yesus telah mengklaim dirinya �Raja� dan dengan demikian Dia adalah musuh Roma. Maka Yesus disalibkan sebagai seorang penjahat dan pemberontak terhadap otoritas Roma.

Penghancuran Bait Suci dan Kota Yerusalem 
Ketidaksenangan Israel dengan Kerajaan Roma makin lama makin nyata sehingga hukuman Roma makin keras dan orang Yahudi makin ditindas. Akhirnya pemberontakan orang Yahudi, yang dipimpin kaum Zelot, terjadi pada tahun 66 M dan mereka mengusir penguasa Roma dan memerintah di Yerusalem sampai tanggal 9 bulan Av pada tahun 70 M.
Demi menyelamatkan bangsa Israel, umat Yahudi telah mempersembahkan ratusan ribu hewan sebagai korban kepada Tuhan dengan mengharapkan keselamatan dari Allah tetapi perbuatan itu sia-sia:
  • Karena Yesus telah menyatakan Bait Suci, yang dulu disebut �Rumah Bapa-Ku�, Yoh 2:13-17, bukan lagi milik Allah tetapi telah menjadi milik Yahudi �rumahmu� yang akan ditinggalkan sunyi senyap. Waktu Yesus keluar dari Bait Suci ternyata hadirat dan kemuliaan Allah pun keluar, Mat 23:37-24:1.
  • Waktu Yesus disalibkan, tirai Bait Suci dirobek dari atas ke bawah. Bapa telah merobeknya untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa hadirat dan kemuliaan Allah tidak ada di dalam gedung Bait Suci, Mat 27:51.
  • Yesus bernubuat bahwa Bait Suci itu akan dihancurkan dan tidak akan tertinggal satu batu di atas yang lain. Ini akan mengekspos bahwa hadirat Allah tidak ada lagi di Bait Suci jasmani tetapi hadirat Allah sekarang ada di dalam Bait Suci rohani, Luk.21:5-6; 21:20-24;1Kor.3:16 ; Ibr.9:24 ;Why.11:19.
Pada tahun 70 M, Yerusalem dibumihanguskan oleh tentara Roma di bawah pimpinan Jenderal Titus, yang atas perintah ayahnya, Kaisar Vespasianus, mengalahkan kaum pemberontak itu dan menghancurkan dan membakar seluruh Yerusalem dan Bait Suci dibongkar sampai tidak ada satu batu sisa di atas yang lain. Yang tersisa hanya sebagian tembok barat Bait Suci, yang kini terkenal sebagai Tembok Ratapan.
Menurut ahli Talmud, Bamidbar Rabah, orang Yahudi sampai masa kini, tetap percaya ada Hadirat Allah (Kemuliaan Shekinah) di sana di tempat Bait Suci, dan bahwa Tembok Barat itu tetap menjadi tempat paling kudus bagi para penyembah Yahudi di Yerusalem. Lebih dari sejuta orang Yahudi atau 25% populasi tewas dalam peperangan itu dan 10% dijadikan budak. 50% lari menjadi pengungsi di berbagai bangsa di Eropa dan di Timur Tengah dan hanya 10-15% tertinggal di wilayah Palestina.
Pada waktu penghancuran Yersalem itu umat Kristen telah luput dan terpelihara karena mereka telah mentaati nasihat dan nubuat Yesus tentang serangan dan pembinasaan yang akan terjadi atas Yerusalem dan telah mengungsi dari Yerusalem sebelum serangan akhir tentara Roma, Mat 24:15-20; Luk 21:20-24.

Masada
Pemberontakan Israel dilanjutkan sampai terjadi tragedi di sebuah bukit di bagian padang pasir Yudea dekat Laut Mati yang disebut Masada.
Menurut Flavius Josephus, ahli sejarah Roma di abad pertama, Masada dibangun sebagai benteng pertahanan oleh Raja Herodes Agung namun kaum Zelot Yahudi, yang dipimpin Eleazar ben Simon berhasil mengalahkan tentara Roma di Masada sehingga menguasainya dari tahun 68 M. Pada tahun 70 M, beberapa Zelot dan orang Yahudi lainnya yang telah lari dari penghancuran Yerusalem telah berkumpul di Masada.
Lalu pada tahun 72 M, Gubernor Yudea Romawi Lucius Flavius Silva menyerang Masada dan mengalahkannya pada tanggal 16 April tahun 73 M. Daripada ditangkap dan menjadi budak, semua orang Yahudi di Masada telah bunuh diri. Maka berakhir pulalah Negara Yahudi II dan mayoritas besar orang Yahudi menjadi diaspora yang dicerai-beraikan di antara bangsa-bangsa menggenapi berbagai nubuatan Firman Tuhan, Luk 21:24; Ul. 28:64-67; Im 26:21-42.

Kaisar Hadrian
Pada tahun 118 M, Hadrian menjadi Kaisar Roma dan dialah Kaisar yang pertama yang toleran kepada orang Yahudi. Dia memberi izin untuk orang Yahudi kembali ke Yerusalem dan membangun Bait Suci. Mereka membuat persiapan membangun kembali Bait Suci itu, namun Kaisar Hadrian tiba-tiba menarik izinnya dan menyuruh mereka membangun di tempat lain. Dia juga mulai mengusir orang Yahudi ke Afrika Utara.
Sesudah Kaisar Hadrian meninggalkan Yerusalem, pada tahun 132-135 M pemberontakan Bar-Kokhba terjadi. Pada waktu itu masih ada kira-kira 6 juta orang Yahudi yang tinggal di daerah Kekaisaran Roma tetapi hanya 40% yang masih tinggal di Israel. Orang Yahudi yang masih belum mengungsi dari Israel ini mulai memberontak. Selama pemberontakan, orang Yahudi merebut banyak tanah tetapi akhirnya mereka dikalahkan dalam perang Bethar.

Pemberontakan Bar-Kokhba
Di bawah kepemimpinan Shimon Bar-Kokhba, orang Yahudi telah merebut 50 benteng di Palestina dan 985 kota dan desa, termasuk Yerusalem, dari tangan Kerajaan Roma. Mereka mencetak uang logam dengan perkataan �Kemerdekaan bagi Israel� ditulis dalam bahasa Ibrani. Bar Kokhba berhasil mengusir Roma dari Yerusalem dan Israel dan mendirikan negara Yahudi tetapi hanya untuk waktu yang sangat singkat saja. Kemudian datang tentara Roma besar dari Mesir, Inggris, Siria dan lain tempat. Dengan demikian orang Yahudi dikalahkan dan diusir. Sejarahwan Romawi, Dio Cassius, berkata bahwa 580,000 orang Yahudi dibunuh dalam perang itu dan banyak orang lain mati karena kelaparan, penyakit dan api.
Sesudah perang Bethar, orang Yahudi sudah kehilangan kemerdekaan. Banyak dijual sebagai budak dan dibawa ke Mesir. Kota dan desa Yudea tidak dibangun kembali. Nama Yerusalem menjadi Aelia Capitolina dan orang Yahudi dilarang tinggal di situ. Mereka hanya diizinkan masuk Yerusalem sekali setahun pada tanggal 9 bulan Av untuk meratapi kekalahannya. Nama Yudea diubah oleh Kaisar Hadrian menjadi Siria Palestina. Hadrian melarang pelajaran Taurat, Sabat, sunat, pengadilan Yahudi, pertemuan di Rumah Senahyang dan ibadah lain. Beberapa orang menjadi syahid termasuk Rabbi Akiva dan Asara Harugei Malchut (sepuluh orang yang mati syahid). Zaman aniaya itu atas orang-orang Yahudi telah jalan terus sampai tahun 138 sM.
Bukan hanya orang Yahudi yang dilarang masuk Yerusalem. Yang beragama Kristen juga dilarang. Untuk pertama kali dalam 1000 tahun, sejak Raja Daud menguasai Yerusalem, kota Yerusalem kosong dari orang Yahudi.

Zaman Konstantin dan Bizantin
Pada tahun 324 M Konstantin menjadi pemimpin seluruh Kerajaan Roma. Karenanya Kekristenan mengalami perubahan besar. Daripada agama yang dianiaya, Kekristenan menjadi agama yang sah, bahkan agama Roma. Dampaknya besar di Yerusalem. Gereja-gereja mulai dibangun di tempat sakral di Yerusalem dan Israel dan banyak orang berziarah ke sana. Kota Yerusalem sendiri bertumbuh besar dan menjadi pusat Kekristenan. Ratu Helena membangun gereja-gereja besar di tempat penyaliban, penguburan dan kebangkitan Yesus. Yerusalem ditransformasikan menjadi kota Kristen yang besar dan menarik banyak pengunjung dari seluruh Kerajaan Roma.
Pada tahun 438 M Ratu Eudocia mengizinkan orang Yahudi kembali lagi ke Yerusalem. Eudocia membesarkan Yerusalem ke sebelah selatan. Dia juga bangun beberapa gereja, rumah sakit, rumah jompoh dan lain-lain.

Zaman Farsi dan Arab mulai menguasai Wilayah Palestina
Pada tahun 614 M Yerusalem dikuasai lagi oleh bangsa Farsi di bawah pimpin Chosroes. Ribuan penduduk dibunuh. Banyak gereja dihancurkan dan kerampasan dan pencurian terjadi. Yang disakralkan sebagai Salib Yesus dicuri tetapi pada tahun 628 M, Kaisar Heraclius mengembalikan pemerintahan Bizantium dan Salib pun dikembalikan ke tempatnya. Tetapi sepuluh tahun kemudian pada 638 M, Yerusalem diserang oleh tentara Arab yang dipimpin oleh Umar, Khalif Islam yang pertama, lalu wilayah Palestina-Israel berada di bawah pemerintahan Khilafah Islam.
Ternyata kedatangan Mesias dan Kerajaan Allah tidak membawa Israel berkuasa sebagai bangsa dan negara, dan walaupun di sepanjang zaman, sejak 1500 sM sampai zaman Khilafah Islam pada tahun 638 M, bahkan sampai sekarang, tak pernah wilayah Israel-Palestina kosong dari orang Yahudi.
Sepanjang zaman itu ada jutaan orang Yahudi yang tinggal di Timur Tengah (Mesir, Siria, Afrika Utara, Arab Saudi, Yaman dll) walaupun pada zaman Khilafah Islam jumlah orang Yahudi yang tinggal di wilayah Palestina telah turun sampai 100.000 orang namun wilayah itu kini sudah 3500 tahun tanpa putus berpenduduk orang-orang Israel.
Artikel ini merupakan sambungan dari Sejarah Konflik Timur Tengah 2

Recent Post